Meneruskan Tradisi Mebombong di Museum 3D IAMBALI
Posted On at by I Wayan Wijayasa (Vijay)
Melatih ayam aduan atau dalam bahasa kerennya disebut Mebombong merupakan salah satu cara untuk menjaga stamina ayam aduan sebelum dibawa ke arena Tajen (sabung ayam).Biasanya, mebombong dilakukan siang menjelang sore setelah para petani pulang dari mengerjakan sawah / ladang. Mereka yang memelihara ayam jago akan duduk di depan pemesu (gerbang rumah) atau di bale masyarakat, atau dibawah bohon beringin yang nyaman sambil menanti lawan tanding.
Dalam tradisi tajen ala Bali, di kaki ayam biasanya diisi pisau kecil tajam bermata dua yang disebut Taji. berbeda dengan sabung ayam daerah lain, misalnya Jawa, dimana ayam bertanding tanpa senjata tambahan. Kata Tajen sendiri berakar dari kata Tajian yang kemudian mengalami perubahan lafal menjadi tajen, sebagaimana pada kata sesajian menjadi sesajen.
Ketika sabung ayam menjadi bagian budaya Bali (kita sepakati hilangkan kata judinya yahhhh), maka diperlukan panduan untuk memilih ayam yang baik, memelihara ayam, hari baik dan buruk sabung ayam, dan pantangan-pantangannya. Panduan ini bisa dilihat dalam Lontar Pengayam-Ayaman. Mau tahu isinya, silahkan cari disini! Pilih hari sabung ayamnya, kemudian pilih warna bulu ayam yang sesuai.
Mebombong jak i pekak
Melatih Adu Ayam Jago bersama Kakek
Practicing Tajen with Grandfather
***sekarang Mebombong hanya boleh museum***
