Kemegahan Watu Timbang Raung
Posted On at by Unknown
Kemegahan
Watu Timbang Raung
Menurut sumber https://www.kompasiana.com/vino_jura/obyek-wisata-watu-timbang-raong-yang-mengagumkan_5959af9b177b61dc17c19c80
sejarah batu timbang raung adaalah
Dahulu Kala ada seseorang yang memiliki utang yang
banyak dan ia tidak mampu membayarnya. Untuk membayar dan melunasi utang
tersebut ia mempertaruhkan nyawa anak perempuannya sendiri. Anak perempuan ini
sangat cantik dan rambutnya sangat panjang.
Syarat untuk melunasi utang tersebut adalah
dengan melewati sebuah batu yang panjang kira-kira 4 meter panjanya di atas
ketinggian kurang lebih 30 kilometer. Posisi batu Panjang tersebut dikeliling
oleh tebing yang sanagat terjal dan sangat dalam. Bisa membayangkan ketika
seseorang jatuh dari atas batu yang tinggi tersebut.
Kebiasaan masyarakat dulu di Rego bahwa perempuan
selalu membersihkan rambutnya dengan air kelapa agar selalu berminyak. Untuk
itu perempuan yang timbang tadi harus bisa melewati batu panjang tersebut
dengan cara berdiri sambil berjalan dan selalu mengosok atau membersihkan
rambutnya dengan kelapa (Bahasa orang Rego adalah “Rono Nio”). Disini
dibutuhkan keseimbangan, kosentrasi dan ketelitian. Karena jika tidak ada
keseimbangan, ia akan jatuh dan mati.
Tantangan yang diberikan kepada perempuan yang
cantik ini agar bisa melunasi utang tersebut adalah ia harus mampu melewati
batu panjang dengan cara berdiri sambil berjalan dengan selalu mengosok
rambutnya dengan air kelapa empat kali. Karena ketelitian, kosentrasi dan
keseimbangan mejadi hal yan utama.
Dalam cerita ini ia berhasil melewati tantangan ini
tanpa ada hambatan apapun. Akhirnya utang tersebut bisa di bayar dan dilunasi
setelah berhasil melewati tantangan tersebut. Tempat ini diberi nama Watu
Timbang Raung yang berarti menimbang utang atau menghitung utang.
Menurut sumber http://travel.kompas.com/read/2016/02/14/081600427/Watu.Timbang.Raung.di.Flores.Tempat.Mengadili.Orang.yang.Berutang
sejarah batu timbang raung
Pada zaman dulu, sebagaimana dikisahkan leluhur dan
orangtua-orangtua di wilayah Kampung Kengko dan Rego serta kampung tetangga
sekitarnya bahwa ada seorang laki-laki berambut panjang memiliki banyak utang
padi. Sang pemilik padi terus menagih utang, namun orang itu tidak sanggup
membayarnya. Tahun demi tahun, utang padi terus bertumpuk. Orang itu tak
sanggup membayarnya. suatu hari pemilik padi menagih lagi kepada orang itu,
tetapi orang itu tidak sanggup membayarnya. Lalu, pemilik padi menghukum orang
itu dengan disaksikan banyak orang dengan menyuruh naik ke atas batu yang
tingginya ratusan meter.
Di batu itu ada cabang berbentuk meja. Pemilik padi
menyuruh orang itu agar naik ke batu sampai di cabang yang berbentuk meja. Sang
pemilik meminta kepada orang yang berutang itu untuk membawa Nio (isi kelapa
tua), Leke (Tempurung), dan sisir serta Wae (air).
Ternyata, orang yang berutang itu sanggup menggapai
batu meja tersebut serta membasahi rambutnya dengan air kepala. Dia duduk di
batu meja itu sambil membasahi rambutnya dengan air kelapa.
Semua orang yang menyaksikan
peristiwa itu heran dan kagum dengan kekuatan yang dimiliki oleh orang
berutang. Ternyata dia tidak jatuh.
Saat itu juga sesuai janji dari pemilik padi bahwa
utang padinya terhapus dan sesudah menyelesaikan tugasnya, orang yang berutang
turun dari batu itu disambut gembira oleh seluruh warga yang menyaksikannya.
Namun, batu berbentuk meja itu sudah jatuh akibat guncangan gempa beberapa
tahun silam.
Watu timbang memiliki keunikam tersendiri yang di
tawarkan untuk para penunjung. Watu Timbang Raung merupakan tempat yang ideal
untuk kegiatan pendakian tebing karena memiliki
ketinggian dan tantangan yang menarik untuk para pendaki. Selain itu, di
sekitar areal Watu Timbang Raung juga
terdapat banyak daya tarik wisata
yang dapat di nikmati seperti
tempat ziarah Niki Ketek, danau Sano Ndoeng, Gua Alam Lanting, Air Terjun
Bungsu Rewung, dan perkampungan adat Rego, Kengko, Wontong, Baru dan Pongkal.
Keindihan alam yang menakjubkan dapat
memanjakan mata. Pohon pohon nan hijau menambah kesejukan setiap udara yang di
hirup. Di daerah ini juga wisatawan dapat menyaksikan secara langsung pembutan
gula merah dan arak (tuak) minuman beralkhol yang di produksi secara
tradisional oleh masyarakat setempat yang bahan dasarnya berasal dari pohon
enau.
Watu Timbang Raung terletak di kampong Rego,Kec. Masang
Pacar, kab. Mabar,Flores, NTT, dapat di tempuh dengan kendaraan bermotor atau mobil
sekitar 4 jam perjalanan.